Senin, 14 Juni 2010

LIMA ELEMEN YANG DI MILIKI MANUSIA

LOGAM

Unsur Logam melambangkan sifat kaku dan keras sesuai dengan tingkat maksimal dalam shio mereka. Orang-orang yang berada dalam unsur ini dituntun oleh perasaan yang kuat dan akan mengejar tujuan mereka dengan tekun dan tanpa ragu. Didukung oleh tekad mereka, mereka mampu terus berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Biasanya mereka ambisius dan tidak tergoyahkan dalam keyakinan mereka.
Orang-orang ini tidak dapat dengan mudah diombang-ambingkan atau dipengaruhi untuk mengubah suatu jalan yang telah mereka tentukan, meskipun oleh kesulitan, kemunduran atau kegagalan. Seberapapun keteguhan dan kegigihan yang mereka miliki sesuai dengan karakteristik shio mereka, mereka yang dilahirkan dengan unsur logam justru akan diperkuat oleh unsur Logam yang ada.

Unsur Logam cenderung memilih memecahkan masalah yang dihadapi sendiri dan tidak akan menghargai campur tangan atau bantuan yang tidak mereka harapkan. Mereka memiliki tujuan, melancarkan jalan serta mewujudkan cita-cita mereka tanpa bantuan dari pihak lain. Mereka memiliki naluri yang kuat tentang keuangan dan materi, dan akan menggunakannya untuk mendukung jiwa mandiri serta selera mereka yang tinggi terhadap kemewahan, kemakmuran dan kekuasaan. Akan tetapi mereka kadang juga mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak lagi dapat dikendalikan atau diterima oleh jalan pikiran mereka yang teguh.

Agar dapat benar-benar efektif, unsur Logam perlu berkompromi dan tidak terlalu berpegang pada prinsip. Sering kali, mereka bersikap terlalu kaku dan teguh pada pendapat sendiri sehingga dapat merusak suatu hubungan yang baik hanya karena orang lain tidak mau memenuhi atau menyesuaikan diri dengan keinginan mereka.


AIR
Unsur Air mempunyai kemampuan besar untuk berkomunikasi dan melaksanakan ide-ide yang ada dengan cara mempengaruhi orang lain untuk mewujudkannya. Mereka mencapai keinginannya dengan menunjukkan dan memanfaatkan bakat serta kemampuan orang lain. Mereka akan lebih dikendalikan oleh perasaan, namun hal ini akan tergantung dengan shio yang mereka miliki. Meskipun demikian, pendekatan mereka tidak pernah membuat orang lain merasa telah dimanfaatkan.
Mereka memiliki bakat dan naluri yang tinggi dalam menebak hal-hal yang akan menjadi penting dan berpotensi di masa depan. Sesuai dengan karakteristik Air, mereka menyingkirkan penghalang terbesar dengan tenang disertai usaha yang terus-menerus atau konsisten. Mereka berbakat dalam membuat orang menginginkan apa yang ingin mereka capai -- dengan kata lain, mendorong daripada memaksa orang untuk melakukan suatu tindakan. Salah satu sisi negatif adalah terlalu mudah terbawa lingkungan atau cenderung untuk memilih jalan termudah. Ciri terburuk mereka adalah dapat bersikap labil dan pasif atau terlalu menggantungkan diri pada orang lain.

Karena naluri mereka yang peka terhadap perasaan orang dan suasana lingkungan, mereka berubah-ubah seperti unsur yang mewakilinya. Agar dapat berhasil, mereka harus bersikap lebih meyakinkan dan menggunakan kemampuan persuasif mereka yang besar untuk mewujudkan ide-ide mereka. Orang lain semestinya dengan suka rela akan mengikuti naluri mereka.


KAYU
Unsur Kayu melambangkan moral yang tinggi dan rasa percaya diri yang tinggi. Mereka berbakat dalam membagi dan memisahkan berbagai masalah dalam kategori yang benar agar sesuai dengan tujuan. Sifat maju dan murah hati yang mereka miliki memungkinkan mereka dalam melaksanakan proyek-proyek besar, perkembangan jangka panjang dan rencana atau penelitian ilmiah yang strategis. Minat mereka juga sangat luas dan beragam, dan kemampuan untuk bekerja sama akan mendukung mereka untuk melakukan hal-hal dalam skala besar.
Mereka mampu meyakinkan orang lain untuk bekerja sama dengan mereka. Mereka melakukan perluasan dengan cepat dalam berbagai bidang kapan saja terdapat kesempatan, karena mereka menginginkan perkembangan yang terus menerus dan tindakan pembaharuan. Mereka mau membagi keuntungan yang mereka dapatkan dengan orang-orang yang pantas mendapatkannya. Niat baik mereka, serta pengertian yang dalam terhadap cara berpikir dan cara kerja orang lain dapat mendukung mereka ke posisi yang sangat menguntungkan. Biasanya mereka dengan mudah mendapatkan bantuan dan biaya dari orang-orang yang membutuhkan kemampuan mereka untuk mengubah informasi dan ide menjadi keuntungan.

Kelemahan terbesar untuk mereka yang lahir dalam Unsur Kayu adalah, mereka cenderung terlalu banyak mengerjakan seorang diri hingga yang akhirnya tidak mampu menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Rencana-rencana mereka dapat mengalami kegagalan atau mereka dapat berpindah dari satu proyek ke yang lain tanpa hasil yang memuaskan.


API
Unsur Api akan menunjukkan bakat-bakat kepemimpinan yang tinggi; cepat mengambil keputusan dan percaya pada diri sendiri. Mereka adalah motivator yang baik dan mampu mewujudkan ide-idenya, karena mereka lebih agresif dibanding orang lain yang lahir di bawah shio yang sama. Mereka menggemari petualangan dan inovasi, akibatnya mereka selalu siap melaksanakan ide-ide baru dan akan berusaha mendominasi orang lain dengan kreatifitas, keaslian serta kemampuannya dalam menanggung resiko.
Mereka memiliki semua ketentuan untuk menjadi pemenang utama, asalkan mereka mau menghargai pandangan dan mendengarkan pendapat orang lain sebelum melakukan suatu tindakan. Mereka seharusnya mengembangkan sifat sebagai pendengar yang baik dan mengendalikan kecenderungan mereka untuk bersikap impulsif. Banyak dari orang-orang api yang juga cenderung untuk terlalu berani dalam mengemukakan pendapatnya.

Seperti unsurnya, Api, mereka selalu menarik orang lain menuju kehangatan dan kecerdasan mereka, dan dapat menguntungkan orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Meskipun demikian, mereka harus mampu mengendalikan emosi, karena ambisi dan niat mereka yang menggebu-gebu dapat memperbesar sifat egois mereka hingga mereka bersikap sembrono dan tidak sabaran bila keinginan mereka tidak terwujud. Makin banyak seorang api berusaha mewujudkan keinginannya dengan kekuatan atau kekerasan, makin sering pula ia menghadapi perlawanan dan kesulitan. Mereka juga dapat bersikap sembrono dan menyebabkan kerusakan yang besar bila mereka gagal mengontrol dan mengarahkan energi mereka dengan tepat.


TANAH
Unsur tanah lebih memperhatikan tujuan-tujuan praktis daripada impian. Mereka memiliki pemikiran yang luar biasa dan menyukai tujuan yang nyata. Dengan visi mereka serta kemampuan untuk mengorganisasi, mereka adalah perencana dan pengelola yang efektif. Mereka akan menggunakan segala potensi yang mereka temukan secara optimal dan cenderung bijaksana dan teliti dalam masalah keuangan. Mereka cerdas dan obyektif dalam menuntun orang lain untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Pada umumnya mereka adalah orang-orang yang serius dan metodis dalam cara kerja dan dapat mengorganisasi dan menjalankan segala jenis bisnis yang menuntut pengelolaan yang tegas. Mereka dapat diandalkan untuk memikul tanggung jawab mereka secara mengagumkan, dan dapat mendisiplinkan diri sendiri secara efektif.

Mereka adalah orang-orang yang akan mempertanggungjawabkan pendapat mereka dan memiliki alasan-alasan bagi segala hal yang mereka lakukan. Meskipun mereka mungkin bertindak dengan perlahan, namun biasanya mencapai hasil yang memuaskan dan bertahan lama. Mereka yang termasuk dalam unsur ini umumnya konservatif dan berhati-hati. Kelemahan mereka adalah kurangnya daya khayal, terlalu egois, dan menyukai gaya hidup rutinitas.

Minggu, 07 Februari 2010

ajaran MBAH E

AJARAN RANGGA WARSITA
Pembukaan :
Amenangi jaman edan
ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
yen tan melu anglakoni
boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Dilalah karsa Allah
Begja-begjane kang lali
luwih begja kang eling lawan waspada”
(pupuh 7, Sent Kalatidha)
Terjemahan :
Mengalami jaman gila
sukar sulit (dalam) akal ikhtiar
Turut gila tidak tahan
kalau tak turut menjalaninya
tidak kebagian milik
kelaparanlah akhirnya
Takdir kehendak Allah
sebahagia-bahagianya yang lupa
lebih berbahagia yang sadar serta waspada”.
- Syair jaman edan, dimana manusia kehilangan dasar sikap dan perilaku yang benar.
- Di dalam Serat Kalatidha, Sabda Pranawa Jati Ki pujangga melihat kesusahan yang terjadi pada jaman itu . . .
Rajanya utama, patihnya pandai dan menteri-menterinya mencita-citakan kesejahteraan rakyat serta semua pegawai-pegawainya cakap. Akan tetapi banyak kesukaran-kesukaran menimpa negeri; orang bingung, resah dan sedih pilu, serta dipenuhi rasa kuatir dan takut. Banyak orang pandai dan berbudi luhur jatuh dari kedudukannya. Banyak pula yang sengaja menempuh jalan salah . . . harga diri turun . . . akhlak merosot. Pada waktu-waktu seperti itu berbahagialah mereka yang sadar/ingat dan waspada.
- Menghadapi jaman seperti itu Ki Ronggowarsito memberikan petuah-petuahnya, yaitu yang dapat disebut sebagai empat pedoman hidup.
I. Tawakal marang Hyang Gusti
- Pedoman yang pertama; yaitu kepercayaan iman dan pengharapan kepada Tuhan.
- Pedoman inilah yang menjadi dasar hidup, perilaku dan karya manusia.
1. “Mupus papasthening takdir, puluh-puluh anglakoni kaelokan”
(pupuh 6, Kalatidha).
Arti :
Menyadari ketentuan takdir, apa boleh buat (harus) mengalami keajaiban. Manusia hidup harus menerima keputusan Tuhan.
2. “Dialah karsa Allah, begja-begjane kang lali, luwih becik eling lawan waspada”
(pupuh 7, Kalatidha)
Arti :
- Memanglah kehendak Allah, sebahagia-babagianya yang lupa, lebih bahagia yang sadar ingat dan waspada.
- Manusia harus selalu menggantungkan diri kepada kehendak (karsa) Allah.
- Karsa atau kehendak Allah itu seperti yang tersirat dalam ajaran agama, kitab suci, hukum-hukum alam, adat istiadat dan ajaran leluhur.
3. Muhung mahasing ngasepi, supaya antuk parimirmaning Hyang suksma.
(pupuh 8, Kalatidha)
Arti:
Sebaiknya hanya menjauhkan diri dari keduniawian, supaya mendapat kasih sayang Tuhan.
- Di kala ingin mendekatkan jiwa pada Tuhan, memang pikiran dan nafsu harus terlepas dari hal keduniawian.
- Supayantuk: Supaya dilimpahi Parimirmaning Hyang suksma; Kasih sayang Tuhan.
4. Saking mangunah prapti, Pangeran paring pitulung.
(pupuh 9, Kalatidha)
Arti :
Pertolongan datang dari Tuhan, Tuhan melimpahkan pertolongan.
- Hanya Dia, Puji sekalian alam, Gembala yang baik, yang dapat menolong manusia dalam kesusahannya.
- Mangunah : Pertolongan Tuhan
Prapti : Datang.
5. Kanthi awas lawan eling, kang kaesthi antuka parmaning suksma.
(pupuh 10, Kalatidha)
Arti:
Disertai dasar/awas dan ingat, bertujuan mendapatkan kasih sayang Tuhan.
6. Ya Allah ya Rasululah kang sifat murah lan asih.
(pupuh 11, Kalatidha)
Arti :
Ya Allah ya nabi yang pemurah dan pengasih.
7. Badharing sapudendha, antuk mayar sawatawis, borong angga suwarga mesti martaya.
(pupuh 12, Kalatidha)
Arti
(Untuk) urungnya siksaan (Tuhan), mendapat keringanan sekedarnya, (sang pujangga) berserah diri (memohon) sorga berisi kelanggengan.
- Pengakuan kepercayaan bahwa pada Tuhanlah letak kesalamatan manusia.
Pupuh-pupuh tambahan:
8. Setyakenang naya atoh pati, yeka palayaraning atapa, gunung wesi wasitane tan kedap ing pan dulu ning dumadi dadining bumi, akasa mwang; riya sasania paptanipun, jatining purba wisesa, tan ana lara pati kalawan urip, uripe tansah tungga”.
(pupuh 88, Nitisruti)
Arti:
Bersumpahlah diri dengan niat memakai tuntunan (akan) mempertaruhkan nyawa, yaitulah laku orang bertapa di (atas) gunung besi (peperangan) menurut bunyi petuah. Tak akan salah pandangannya terhadap segala makhluk dan terjadinya bumi dan langit serta segala isinya. Sekaliannya itu sifat Tuhan; tak ada mati, hiduppun tiada, hidupnya sudah satu dengan yang Maha suci.
- Karya sastra Nitisruti ditulis oleh Pangeran di Karangayam (Pajang), pada tahun saka atau 1591 M.
- Mengenai tekad untuk mengenal Tuhan dan rahasiaNya.
- Mengenal kekuasaan di balik ciptaan-Nya, karena sudah bersatu dengan Gusti-Nya.
9. Sinaranan mesu budya, dadya sarananing urip, ambengkas harda rubeda, binudi kalayan titi, sumingkir panggawe dudu, dimene katarbuka, kakenan gaibing widi.
(Dari serat Pranawajati)
Arti:
Syaratnya ialah memusatkan jiwa, itulah jalannya di dalam hidup, menindas angkara yang mengganggu, diusahakan dengan teliti, tersingkirkanlah perbuatan salah, supaya terbukalah mengetahui rahasia Tuhan.
- Serat Pranawajati ditulis oleh Ki R.anggawarsita
- Pupuh ini menjelaskan jalan kebatinan untuk mencapai (rahasia) Tuhan.
10. Pamanggone aneng pangesthi rahayu, angayomi ing tyas wening, heninging ati kang suwung, nanging sejatine isi, isine cipta kang yektos”.
(Dari serat Sabda Jati)
Arti:
Tempatnya ialah di dalam cita-cita sejahtera, meliputi hati yang terang, hati yang suci kosong, tapi sesungguhnya berisi, isinya cipta sejati.
11. Demikianlah orang yang dikasihi Tuhan, yang selalu mencari-Nya untuk memuaskan dahaga batin. Ia akan berbahagia dan merasa tentram sejahtera; sadar akan arti hidup maupun tujuan hidup manusia. Pembawaannya rela, jujur dan sabar; pasrah, sumarah lan nanima, berbudi luhur dan teguh dihati.
II. Eling lawan Waspada
- Pedoman yang kedua; yaitu sikap hidup yang selalu sadar-ingat dan waspada.
- Pedoman inilah yang menjaga manusia hingga tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan dan malapetaka.
Pupuh-pupuh :
1. Dilalah karsa Allah, begja-begjane kang lali luwih becik kang eling lawan waspada.
(Pupuh 1, Kalatidha)
Arti :
akdir kehendak Allah, sebahagia-bahagianya yang lupa, lebih bahagia yang sadar / ingat dan waspada.
2. Yen kang uning marang sejatining kawruh, kewuhan sajroning ati, yen tan niru nora arus, uripe kaesi-esi, yen niruwa dadi asor.
(Pupuh 8, Sabda Jati)
Arti:
Bagi yang tidak mengetahui ilmu sejati bimbanglah di dalam hatinya, kalau tidak meniru (perbuatan salah) tidak pantas, hidupnya diejek-ejek, kalau meniru (hidupnya} menjadi rendah.
3. Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung, anggelar sekalir-kalir, kalamun temen tinemu, kabegjane anekani, kamurahaning Hyang Monon”.
(Pupuh 9, Sabda Jati)
Arti :
Tidak percaya kepada gaib Tuhan, yang membentangkan seluruh alam, kalau benar-benar usahanya, mestilah tercapai cita-citanya, kebabagiaannya datang, itulah kemurahan Tuhan.
- Serat Sabda Jati adalah juga ditulis oleh pujangga Ki Ranggawarsita.
- Pupuh 8 membicarakan keragu-raguan hati karena melihat banyak orang menganggap perbuatan salah sebagai sesuatu yang wajar.
- Akan tetapi bagi yang sadar/ingat dan waspada, tuntunan Tuhan akan datang membawa kebahagiaan batin.
4. Mangka kanthining tumuwuh, salami mung awas eling, eling lukitaning alam, dadi wiryaning dumadi, supadi nir ing Sangsaya, yeku pangreksaning urip.
(Pupuh 83, Wedhatama)

Arti :
Untuk kawan hidup, selamanya hanyalah awas dan ingat ingat akan sasmita alam, menjadi selamatlah hidupnya, supaya bebas dari kesukaran, itulah yang menjaga kesejahteraan hidup.
5. Dene awas tegesipun, weruh warananing urip, miwah wisesaning Tunggal, kang atunggil rina wengi, kang makitun ing sakarsa, gumelar ngalam sekalir.
(Pupuh 86, Wedhatama)
Arti :
Adapun awas artinya, tahu akan tabir di dalam hidup, dan kekuasaan Hyang Maha Tunggal, yang bersatu dengan dirinya siang malam, yang meliputi segala kehendak, disegenap alam seluruhnya.
- Wedhatama ditulis oleh Pangeran Mangkunegara IV.
6. Demikianlah sikap hidup yang berdasarkan “Eling lawan waspada”; yaitu selalu mengingat kehendak Tuhan sehingga tetap waspada dalam berbuat; untuk tidak mendatangkan celaka. Kehendak Tuhan mendapat dicari/ditemukan di dalam hukum alam, wahyu jatmika yang tertulis dalam kitab suci maupun karya sastra, adat-istiadat, nasehat leluhur/orang tua dan cita-cita masyarakat.
7. Eling” juga berarti selalu mengingat perbuatan yang telah dilakukan, baik maupun buruk, agar “waspada” dalam berbuat. Berkat sikap “eling lawan waspada” ini, terasalah ada kepastian dalam langkah-langkah hidup.
III. Rame ing gawe.
- Pedoman hidup yang ketiga, yaitu hidup manusia yang dihiasi daya-upaya dan kerja keras.
- Menggantungkan diri pada wasesa dan karsa Hyang Gusti adalah sama dengan menerima takdir.
Karena siapakah yang dapat meriolak kehendak Nya?
1. Ada tertulis:
Tidak ada sahabat yang melebihi (ilmu) pengetahuan Tidak ada musuh yang berbahaya dan pada nafsu jahat dalam hati sendiri Tidak ada cinta melebihi cinta orang tua kepada anak-anaknya Tidak ada kekuatan yang menyamai nasib, karena kekuatan nasib tidak tertahan oleh siapapun”.
(Ayat 5, Bagian II Kitab Nitiyastra).
2. Tetapi apakah kekuatiran atau ketakutan akan nasib menjadi akhir dan pada usaha atau daya upaya manusia? Berhentikah manusia berupaya apabila kegagalan menghampiri kerjanya?
3. …. Karana riwayat muni, ikhtiar iku yekti, pamilihe reh rahayu, sinambi budi daya, kanthi awas lawan eling, kang kaesthi antuka parmaning suksma.
(Pupuh 10, Kalatidha)
Arti :
…. Karena cerita orang tua mengatakan, ikhtiar itu sungguh-sungguh, pemilih jalan keselamatan, sambil berdaya upaya disertai awas dan ingat, yang dimaksudkan mendapat kasih sayang Tuhan.
- Menerima takdir sebagai keputusan terakhir, tidak berarti mengesampingkan ikhtiar sebagai permulaan daripada usaha.
4. Kuneng lingnya Ramadayapati, angandika Sri Rama Wijaya, heh bebakal sira kiye, gampang kalawan ewuh, apan aria ingkang akardi, yen waniya ing gampang, wediya ing kewuh, sabarang nora tumeka, yen antepen gampang ewuh dadi siji, ing purwa nora ana.
(Tembang Dandanggula, Serat Rama)
Arti :
Haria sehabis haturnya Ramadayapati (Hanoman), bersabdalah Sri Rama : Hai, kau itu dalam permulaan melakukan kewajiban, ada gampang dan ada sukar, itu adalah (Tuhan) yang membuat. Kalau berani akan gampang; takut akan yang sukar, segala sesuatu tidak akan tercapai. Bila kau perteguh hatimu, gampang dan sukar menjadi satu, (itu) tidak ada, tidak dikenal dalam permulaan (usaha).
5. Demikianlah, takdir yang akan datang kelak tidak seharusnya menghentikan usaha manusia. Niat yang tidak baik adalah niat “mencari yang mudah, menghindari yang sukar”. Semua kesukaran atau tugas harus dihadapi dengan keteguhan hati. “Rame ing gawe” dan “Rawe-rawe rantas malang-malang putung” adalah semangat usaha yang lahir dari keteguhan hati itu.
Catatan:
Pupuh ke empat adalah cuplikan dari serat Rama, yang ditulis oleh Ki Yosadipura.
(1729 – 1801 M)
IV. Mawasdiri:
- Pedoman hidup yang keempat, yaitu perihal mempelajari pribadi dan jiwa sendiri; yang merupakan tugas semua mamusia hidup.
Pupuh-pupuh:
1. Wis tua arep apa, muhung mahasing ngasepi, supayantuk parimirmaning Hyang Suksma.
(Pupuh 8, Kalatidha)
Arti :
Sudah tim mau apa, sebaiknya hanya menjauhkan diri dari keduniawian, supaya mendapat/kasih sayang Tuhan.
- Nasehat agar tingkat orang yang telah berumur menunjukkan martabat.
2. Jinejer neng wedhatama, mrih tan kemba kembenganing pambudi, sanadyan ta tuwa pikun, yen tan mikani rasa, yekti sepi asepi lir sepah samun, samangsaning pakumpulan, gonyak-ganyuk ngliling semi.
(Pupuh 2, Pangkur, Wedhatama)
Arti:
Ajarannya termuat dalam Wedhatama, agar supaya tak kendor hasrat usahanya memberi nasehat, (sebab) meskipun sudah tua bangka, kalau tak ketahuan kebatinan, tentulah sepi hambar bagaikan tak berjiwa, pada waktu di dalam pergaulan, kurang adat memalukan.
3. …. Pangeran Mangkubumi ing pambekanipun. Kang tinulad lan tinuri-luri, lahir prapteng batos, kadi nguni ing lelampahane, eyang tuwan kan jeng senopati, karem mawas diri, mrih sampurneng kawruh.Kawruh marang wekasing dumadi, dadining lalakon, datan samar purwa wasanane, saking dahat waskitaning galih, yeku ing ngaurip, ran manungsa punjul.
(Dari babad Giyanti)
Arti :
….Pangeran Mangkubumi budi pekertinya. Yang ditiru dan dijunjung tinggi, lahir sampai batin, seperti dahulu sejarahnya, nenek tuan kanjeng senopati gemar mawas diri untuk kesempumaan ilmunya. Ilmu tentang kesudahan hidup, jadinya lelakon, tidak ragu akan asal dan kesudahannya (hidup), karena amat waspada di dalam hatinya, itulah hidup, disebut manusia lebih (dari sesamanya).
- Babad Giyanti ditulis oleh pujangga Yasadipura I. Isinya memberi contoh tentang seseorang yang selalu mawas diri, yaitu Panembahan Senopati.
4. Mawas diri adalah usaha meneropong diri sendiri dan dengan penuh keberanian mengubah pribadinya. Maka inilah asal dan akhir dari pada keteguhan lahir dan batin.
5. Laku lahir lawan batin, yen sampun gumolong, janma guna utama arane, dene sampun amengku mengkoni, kang cinipta dadi, kang sinedya rawuh”.
(Dari babad Giyanti)
Arti :
Amalan lahir dan batin, bilamana sudah bersatu dalam dirinya, yang demikian itu disebut manusia pandai dan utama, karena ia sudah menguasai dan meliputi, maka yang dimaksudkan tercapai, yang dicita-citakan terkabul.
6. Nadyan silih prang ngideri bumi, mungsuhira ewon, lamun angger mantep ing idhepe, pasrah kumandel marang Hyang Widi, gaman samya ngisis, dadya teguh timbul).”
(Tembung Mijil, Dari babad Giyanti)
Arti :
Meski sekalipun perang mengitari jagad, musuhnya ribuan, tetapi asal anda tetap di dalam hati, berserah diri percaya kepada Tuhan, semua senjata tersingkirkan, menjadi teguh kebal.
7. Demikianlah ajaran Ki Ranggawarsita, yaitu mengenai empat pedoman hidup. Begitulah orang yang menggantungkan dirinya kepada kekuasaan Tuhan dan menerima tuntunan-Nya. Ia akan memiliki kepercayaan pada diri sendiri, tetapi tanpa disertai kesombongan maupun keangkaraan.
Cita-cita kemasyarakatan.
1. Ki pujangga Ranggawarsito mencita-citakan pula datangnya jaman Kalasuba, yaitu jaman pemerintahan Ratu Adil Herucakra. Karena itu beliau merupakan seorang penyambung lidah rakyatnya, yang menciptakan masyarakat “panjang punjung tata karta raharja” …. “gemah ripah loh jinawi” ….loh subur kang sarwa tinandur” dimana “wong cilik bakal gumuyu.
2. Tiga hal yang pantas diperjuangkan, untuk menegakkan pemerintahan Ratu Adil; yaitu: Bila semua meninggalkan perbuatan buruk, bila ada persatuan dan bila hadir pemimpin-pemimpin negara yang tidak tercela lahir batinnya.
3. Dengarlah!
4. Ninggal marang pakarti tan yukti, teteg tata ngastuti parentah, tansah saregep ing gawe, ngandhap lan luhur jumbuh, oaya ana cengil-cengil, tut runtut golong karsa, sakehing tumuwuh, wantune wus katarbuka, tyase wong sapraya kabeh mung haryanti, titi mring reh utama.
(Dari Serat Sabdapranawa)
Arti :
Meninggalkan perbuatan buruk, tetap teratur tunduk perintah, selalu rajin bekerja, bawahan dan atasan cocok-sesuai tak ada persengketaan, seia sekata bersatu kemauan, dari segala makhluk, sebab telah terbukalah, tujuan orang seluruh negara hanyalah kesejahteraan, faham akan arti ulah keutamaan.
5. Ngarataning mring saidenging bumi, kehing para manggalaningpraya, nora kewuhan nundukake, pakarti agal lembut, pulih kadi duk jaman nguni, tyase wong sanagara, teteg teguh, tanggon sabarang sinedya, datan pisan nguciwa ing lahir batin, kang kesthi mung reh tama.

(Tembang Dandanggula, Serat Sabdapranawa)
Arti:
Merata keseluruh dunia; sebanyak-banyak pemimpin negara tak kesukaran menjalankan perbuatan kasar-halus; kembalilah seperti dahulu kala, tujuan orang seluruh negara, tetap berani sungguh, boleh dipercaya segala maksudnya, tak sekali-kali tercela lahir batinnya, yang dituju hanyalah selamat sejahtera.
6. Demikianlah yang dicita-citakan pujangga agung Ranggawarsita.

Minggu, 31 Januari 2010

Tertawa ternyata menunjukkan ekspresi emosi seseorang

Tertawa ternyata bukan hanya ekspresi emosi seseorang yang sedang gembira. Atau bukan juga pertanda sehat. Melainkan dari cara ketawa seseorang kita bisa melihat kepribadian seseorang.

1. Tertawa sambil menundukkan kepala
Bila cara tertawamu seperti ini, mencerminkan kepribadian kamu yang inferior, agak penakut, introvert dan pasif. Itulah sebabnya, orang yang suka tertawa dengan gaya seperti ini hidupnya tidak maju atau tidak punya prestasi dibandingkan dengan teman sebayamu. Orang seperti ini sangat jarang tertawa. Dan di dunia ini, tidak ada orang-orang besar yang tertawa dengan gaya ini.
2. Tertawa sambil mendongak
Jika gaya tertawamu seperti ini, berarti kamu memiliki pribadi yang penuh percaya diri, optimis, periang dan sedikit sombong. Jika punya keinginan, orang dengan gaya tertawa seperti ini akan selalu optimis dan berusaha dengan gigih untuk mewujudkannya. Jika gagal, ia akan tetap tegar dan tak kenal kata putus asa. Itulah sebabnya banyak ornag besar memiliki gaya tertawa seperti ini.
3. Tertawa sambil memejamkan mata
Gaya tertawa seperti ini mencerminkan kepribadian yang mudah goyah, pesimistis dan mudah putus asa. Oleh karena itu, orang yang seperti ini sulit memajukan hidupnya dan cenderung mudah putus, puas diri terhadap apa yang telah ia peroleh.
4. Tertawa sambil membelalakan mata
Jika kamu memiliki gaya tertawa seperti ini, maka kamu termasuk orang yang terbuka, suka berdiskusi, demokratis dan suka menarik perhatian orang lain. Orang yang punya gaya tertawa seperti ini, selalu dapat menikmati hidup. Ia juga punya rasa humor yang tinggi. Tak heran bila dalam pergaulan sehari-hari dia banyak mendapat teman.
5. Tertawa sambil menggelengkan kepala
Tertawa gaya ini mencerminkan kepribadian yang suka kontroversial, suka berpetualang dan cenderung bersifat otoriter. Ia sangat gigih dalam berdebat, sehingga suka mentertawakan lawan bicaranya. Ia juga suka mencari cara-cara kreatif untuk mewujudkan keinginannya. Dan ia masih tetap bisa tertawa ketika melihat ketegangan atau objek yang sebenarnya dibencinya.

6. Tertawa sambil membuang muka
Tertawa seperti ini mencerminkan kepribadian yang suka berpura-pura, suka menyepelekan orang lain, egois dan cuek. Maka orang yang memiliki gaya tertawa seperti ini, cenderung sulit berteman, kurang simpatik dan sulit menjalin pergaulan dengan orang lain.
Terlepas dari benar tidaknya semua itu, bolehlah kita mengetahui cermin pribadi kita dari cara tertawa kita sendiri.

Selasa, 29 Desember 2009

pengembangan diri

Delapan (8) Tugas Perkembangan :
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.

3. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria atau wanita

4. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan social yang lebih luas.

5. Mengenal kemampuan bakat, minat, serta arah kecendrungan karir apresiasi seni.

6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.

7. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri, serta emosional, social dan ekonomi.

8. Mengenal sistim etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pria di anggota masyarakat dan minat mnanusia.

ngaji roso


Ngawiti ingsun nglaras syi'iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo petungan 2x

Duh bolo konco prio wanito
Ojo mung ngaji syare'at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro 2x

Akeh kang apal Qur'an Hadistse
Seneng ngafirake marang liyane
Kafire dewe gak digatekake
Yen isih kotor ati akale 2x

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto 2x

Ayo sedulur jo nglalekake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake Iman Taukhidte
Baguse sangu mulyo matine 2x

Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku Thoreqot lan ma'rifatte
Ugo hakekot manjing rasane 2x

Alquran qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis biso diwoco
iku wejangan guru waskito
den tancepake ing njero dodo 2x

Kumanthil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman 2x

Kelawan Allah kang Moho Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhoi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2x

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2x

Kalawan konco dulur lan tonggo
Kang podo rukun ojo dak siyo
Iki sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhamad panutan kito 2x

Kang anglakoni sakabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2x

Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den jadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2x